Minggu, 01 Juli 2007

"Tidur Sore "merusak Pengembangan Mental anak"

Tidur Sore ”Merusak Pengembangan Mental Anak” Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Minggu, 01 Juli 2007

Para orangtua biasanya membujuk anak-anak mereka segera tidur siang atau sore. Penelitian terbaru, tidur sore berimplikasi buruk pada mental anak

Hidayatullah.com--Satu kajian terbaru mendapatkan, aktivitas tidur sore dapat mengganggu pertumbuhan mental anak-anak, demikian penelitan terbacu yang diketuai Dr. John Harsh dan timnya dari Universitas Southern Mississippi, baru-baru ini.

Penelitian yang dilakukan terhadap 738 anak-anak yang berusia dua tahun ke atas mendapatkan, anak-anak --khususnya yang tidur sore-- terbukti sukar tidur malam dan gagal memainkan puzzle dan ketrampilan organisasi.

Dari penelitian, didapatkan, akibat tabiat tidur mereka itu, didapati tidur malam 39 menit lebih lembat daripada rekan sebaya yang tidak tidur siang/sore. “Anak-anak yang tidur sore bukan saja susah tidur malam, tetapi sukar bangun pada keesokan harinya,” ujar Dr. Alyssa Cairns saat mempresentasikan hasil penelitian itu pada Associated Professional Sleep Societies di Minneapolis.

Kajian ini juga didukung penelitian oleh Dr. Kazuhiko Fukuda, dari Universiasi Fukushima yang dikutip New Scientist pada edisi terbaru.

Seorang lagi peneliti Amerika, Dr Joe McNamara dari Universitas Florida, melakukan penelitian terhadap 27 anak-anak TK yang diukur dengan kemahiran mereka memecahkan ermainan ‘puzzle.’

“Anak-anak yang banyak tidur siang hanya dapat menyelesaikan sedikit teka-teki. Semakin lambat mereka tidur malam, semakin kurang daya kecakapan mental mereka. Tidur siang tidak dapat dijadikan pengganti kepada tidur malam,” katanya.

“Tabiat buruk itu berlanjut hingga mereka memasuki sekolah dasar dan tidak tidur siang, mungkin disebabkan pengaruh tidur siang atas upaya dan corak bangun tidur mereka,” kata Dr Fukuda.

Seorang lagi peneliti Amerika, Dr Joe McNamara daripada Universiti Florida, menjalankan kajian ke atas 27 anak-anak tadika yang diukur tahap kemahiran mereka menggunakan sejenis permainan ‘puzzle.’

“Anak-anak yang banyak tidur siang hanya dapat menyelesaikan sedikit teka-teki. Semakin lambat mereka tidur malam, semakin kurang daya kecakapan mental mereka. Tidur siang tidak dapat dijadikan pengganti kepada tidur malam,” katanya. [cha/dm/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar: